Terapi Okupasi Menggambar dalam Meningkatkan Harga Diri Pasien dengan Harga Diri Rendah

Authors

  • Buntar Handayani Akademi Keperawatan Pelni
  • T. Widya Naralia Akademi Keperawatan Pelni
  • Ajeng Lare Karisma Putri Akademi Keperawatan Pelni

Keywords:

Gangguan Jiwa

Abstract

Penganiayaan fisik, kehilangan orang yang dicinta, penolakaan oleh keluarga serta kegagalan berulang merupakan fenomena yang dapat memungkinkan timbulnya masalah kejiwaan berupa harga diri rendah. Harga diri rendah merupakan evaluasi setiap individu yang mengarah pada perasaan atau aspek negatif terhadap diri. Prevalensi diagnosis keperawatan harga diri rendah di Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta pada bulan Januari-Juni tahun 2022 yakni sebanyak 18 pasien meningkat menjadi 20 pasien pada tahun 2023. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi peningkatan harga diri pada pasien gangguan jiwa dengan harga diri rendah setelah diberikan terapi okupasi menggambar. Metode penelitian ini merupakan studi kasus pada tiga responden dengan penerapan intervensi terapi okupasi menggambar selama empat hari dengan durasi 15-25 menit. Instrumen penelitian yang digunakan yakni lembar observasi tanda dan gejala harga diri rendah. Hasil penelitian yang didapatkan skor tingkat harga diri yang telah diobservasi selama empat hari membuktikan bahwa dua dari tiga responden mengalami peningkatan yakni responden II dari skor 2 menjadi skor 5, kemudian responden III dari skor 3 menjadi skor 6. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terapi okupasi menggambar mampu membantu pasien dengan harga diri rendah dalam meningkatkan harga diri. Simpulan dari penelitian ini terapi okupasi menggambar terbukti mampu meningkatkan harga diri pasien dengan harga diri rendah. Peneliti merekomendasikan kepada perawat jiwa untuk menerapkan terapi okupasi ini sebagai salah satu terapi pada pasien dengan harga diri rendah.

References

Afnuhazi, R. (2015). Komunikasi Terapeutik

Dalam Keperawatan Jiwa. Gosyen.

Agung, D. G., Setiana, A., Wiyani, C., & Erwanto, R. (2017). Pengaruh Art Therapy Terhadap Stres Pada Lansia. Kebidanan Dan Keperawatan, Vol. 13, N.

Álvaro, J. L., Garrido, A., Pereira, C. R., Torres, A. R., & Barros, S. C. (2019). Unemployment, self-esteem, and depression: Differences between men and women. Spanish Journal of

Psychology, 22, 1–9.

https://doi.org/10.1017/sjp.2018.68

Baharuddin. (2022). Peran Orang Tua dalam Meningkatkan Self-Esteem Anak. An-Nisa, 15(1), 18–22.

Baron, R. A., & Don Byrne, N. (2012). Psikologi

Sosial (K. Wisnu J (ed.)). Erlangga.

Fitri, Lutfiatil, N., Utami, T., & Indhit. (2021). Pengaruh Penerapan Kreasi Seni Menggambar Terhadap Tanda Dan Gejala Harga Diri Rendah Klien Di Ruang Kutilang Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Lampung. Jurnal Cendikia Muda, 1(3), 338–344.

Hidayat, T. (2019). Pembahasan Studi Kasus Sebagai Bagian Metodologi Penelitian.

ResearchGate, August, 1–13. https://www.researchgate.net/publicati on/335227300_Pembahasan_Studi_Kasu s_Sebagai_Bagian_Metodologi_Penelitia n

Kemenkes RI. (2018). Laporan Riskesdas 2018

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. In Laporan Nasional Riskesdas 2018 (Vol. 53, Issue 9, pp. 154–165). http://www.yankes.kemkes.go.id/assets /downloads/PMK No. 57 Tahun 2013 tentang PTRM.pdf

Mulyawan, Muhammad, Agustina, & Marisca. (2019). Terapi Kreasi Seni Menggambar Terhadap Kemampuan Melakukan Menggambar Bentuk pada Pasien Harga Diri Rendah. Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Indonesia, 8(01), 380–387. https://doi.org/10.33221/jiiki.v8i01.325

Mustofa, Bisri, M., Fitri, L., Hasanah, N., & Uswatun. (2022). Penerapan Terapi Menggambar Pada Pasien Harga Diri Rendah. Jurnal Cendikia Muda, 2, 227– 231.

18

Buntar Handayani, et al., Studi Kasus: Terapi Okupasi Menggambar dalam Meningkatkan Harga Diri Pasien dengan Harga Diri Rendah

JKD, Vol. 1, No. 2 Desember 2023 : 10-19

Rahayu, S., Mustikasari, M., & Daulima, N. H. .

(2019). Perubahan Tanda Gejala dan

Kemampuan Pasien Harga Diri Rendah

Kronis Setelah Latihan Terapi Kognitif dan

Psikoedukasi Keluarga. Journal

Educational of Nursing(Jen), 2(1), 39–51.

https://doi.org/10.37430/jen.v2i1.10

Ratih, A., & Tobing, D. (2020). Konsep Diri Pada

Pelaku Percobaan Bunuh Diri Pria Usia

Dewasa Muda Di Bali. Jurnal Psikologi

Udayana, 56–70.

Rinawati, F., & Alimansur, M. (2016). Analisa

Faktor-Faktor Penyebab Gangguan Jiwa

Menggunakan Pendekatan Model

Adaptasi Stres Stuart. Jurnal Ilmu

Kesehatan, 5(1), 34.

https://doi.org/10.32831/jik.v5i1.112

Rukajat, A. (2018). Pendekatan Penelitian

Kualitatif (Qualitative Research

Approach).

https://books.google.co.id/books?id=qy

1qDwAAQBAJ&lpg=PA21&ots=88GhzpFX

KL&dq=penelitian kuantitatif

rukajat&lr&hl=id&pg=PA22#v=onepage

&q=penelitian kuantitatif rukajat&f=false

Widiyanti, W. (2020). Keperawatan Jiwa.

Literasi Nusantara.

World Health Organization, Unfpa, &

Organisation, W. H. (2016). Mental health

systems in selected low- and middle-

income countries: a WHO-AIMS cross-

national analysis. World Health, 1–103.

Published

2024-12-18

How to Cite

Buntar Handayani, T. Widya Naralia, & Ajeng Lare Karisma Putri. (2024). Terapi Okupasi Menggambar dalam Meningkatkan Harga Diri Pasien dengan Harga Diri Rendah. Jurnal Keperawatan Degeneratif Pelni, 1(1), 10–19. Retrieved from https://journal.pelni.ac.id/index.php/jkdp/article/view/2